Wednesday, 20 November 2019

STRATEGI BERNEGOISASI DENGAN CARA "BERPURA - PURA BODOH ITU PINTAR"


Dear Pembaca

               
         
                Orang yang mengenal diriku pasti tertawa, jika melihat diriku sedang melakukan suatu negoisasi. Banyak yang bilang bahwa diriku adalah tukang sulap yang selalu mempunyai segudang strategi dalam negoisasi. Beberapa orang mengenal diriku selalu tertawa terpingkal - pingkal kalau ku menggunakan strategi berpura - pura bodoh itu pintar. Lawanku yang baru mengenal diriku dalam meja perundingan juga pasti melihatku seakan - akan diriku adalah seorang pemula dalam bernegoisasi dengan sikap berpura - pura bodohku itu,.eits dalam hatiku bergumam "who will smile last in this fight, sir"Pintar itu bodoh dan bodoh itu pintar. Ketika anda bernegoisasi, anda lebih baik berpura - pura tahu lebih sedikit dari pada pihak lawan, jangan terlihat lebih tahu. Semakin anda berpura - pura bodoh, semakin baik posisi anda kecuali IQ anda turun sampai pada satu titik dimana anda tidak punya kredibilitas. Ada alasan yang bagus untuk berpura - pura bodoh. Dengan beberapa pengecualian, manusia cenderung membantu orang yang mereka anggap kurang pintar atau kurang tahu dari pada memanfaatkan atau mengambil keuntungan dari mereka. Tentu saja ada beberapa orang yang kejam yang berusaha mengambil keuntungan dari mereka yang lemah, tapi kebanyakan orang ingin bersaing dengan orang yang mereka anggap kurang pintar. Jadi, alasan untuk berpura - pura bodoh adalah karena hal ini mengurangi semangat pihak lawan untuk bersaing. Bagaimana anda dapat melawan orang yang meminta pertolongan anda untuk bernegoisasi dengan anda? Bagaimana anda melancarkan kiat - kiat perlawanan apapun dengan orang yang berkata "saya tidak tahu, bagaimana menurut anda?"
                     Kebanyakan orang, ketika dihadapkan pada situasi ini, merasa kasihan terhadap orang tersebut dan melakukan sesuatu untuk menolongnya. Tapi pesanku perlu di ingat nih, berhati - hatilah memainkan strategi ini pada saat anda dihadapkan situasi yang menurut anda sifatnya crusial, anda jangan sampai berpura - pura bodoh pada bidang keahlian anda. Jika anda seorang ahli bedah jantung, jangan berkata "saya tidak yakin apakah anda memerlukan tiga atau dua by pass". Jika anda seorang arsitek, jangan berkata "saya tidak tahu apakah gedung ini akan berdiri atau tidak". Negoisasi menang - menang tergantung pada kesediaan setiap pihak untuk bersimpati terhadap posisi lawan. Hal ini tidak akan berlangsung apabila kedua belah pihak terus bersaing. Negoisator mengetahui bahwa berpura - pura bodoh akan mengurangi semangat besaing dan membuka pintu untuk solusi menang - menang.


  R. Rendi Sudendi, SH
Associate lawyer

Pustaka

Roger Dawson, Seni Negoisasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama2010.


No comments:

Post a Comment

FILOSOFI "BELAJAR HUKUM KUY"

    Berangkat dari gejolak sanubari yang terdalam terhadap keterbatasan pengeta...

Resume Online